Jaringan Tanpa Hardisk

Tip dan Trik: Jaringan Tanpa Harddisk

Pengertian jaringan diskless, menurut penulisnya, adalah mengacu pada jaringan yang hanya terdapat satu media penyimpanan harddisk, yaitu komputer server, sedangkan komputer client tidak disediakan. Namun, komputer client dapat menjalankan sistem layaknya mempunyai harddisk. Dengan demikian, proses yang berjalan di server juga akan berjalan di client. Misalnya, server dapat koneksi ke internet, maka client juga dapat koneksi ke internet.

Buku ini berisi panduan praktis dalam membangun jaringan diskless menggunakan GNU/Linux, yaitu GNU/Linux Mandrake, GNU/Linux RedHat dan GNU/Linux SuSE dengan memanfaatkan komputer lama. Buku ini ditujukan untuk para pemula yang ingin membangun jaringan diskless tersebut. Namun, buku ini dapat juga dipakai untuk pengguna yang telah mahir sebagai bahan referensi. Selain itu, Anda dapat mengacu pada buku diskless dengan judul "Membangun Jaringan Diskless Berbasis Linux' yang menjelaskan proses konfigurasi file diskless sendiri.

Pembahasan buku ini meliputi konsep diskless, instalasi GNU/Linux memahami struktur file GNU/Linux, perintah dasar GNU/Linux, instalasi kartu jaringan, instalasi file diskless versi terbaru pada saat buku ini disusun (LTSP 3.x) instalasi file diskless versi lama (LTSP 2.x), setting server diskless, menggunakan DHCP, setting server diskless menggunakan BOOTP , masalah kernel diskless, setting client diskless, setting printer, membuat disk booting, troubleshooting, tip dan trik yaitu harddisk multidistro, akses disket client diskless, tangkap gambar dan proteksi LILO.

Read More......

Setting Router pada Debian

Berikut adalah cara untuk Setting Router pada Debian:

1.Komputer harus terinstal SO LInux Debian

2. Sediakan dua PC, satu sebagai Router dan satunya lagi sebagai Klien

3. Pada Login : isikan user Root dan masukkan Passwordnya

4. Setelah itu masuklah pada folder etc dengan mengetikkan cd etc

5. Kemudian masuklah lagi pada folder network dengan mengetikkan cd network

6. Apabila ingin menggunakan cara yang lebih praktis maka ketikkan cd etc/network

7. Kemudian ketikkan pico atau vi interfaces, untuk mengatur ip nya

8. Untuk vi interfaces pada Router ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.36
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.10.255
network 192.168.10.0
gateway 192.168.10.1

auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.15.1
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0

iface lo inet loopback

9. Untuk vi interfaces pada client ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.15.3
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0
gateway 192.168.15.1

iface lo inet loopack

10. Kemudian aturlah ip tablenya dengan menggunakan cara, ketikkan pada pc Router -t
nat -A POSTROUTING -s 192.168.15.0/24 -j MASQUERADE

11. Setelah itu ketikkan ip tables-save

12. Lalu restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/networking restart

13. Untuk mengecek apakah ip tables sudah masuk maka ketikkan perintah iptables -t
nat -n -L

14. Setelah itu keluarlah dari folder network dengan perintah cd ..

15. Pada folder etc bukalah file sysctc1 dengan perintah vi atau pico sysctc1.conf,
Hapuslah tanda pagar (#) pada kata # net.ipv4.conf.default.forwading=1

16. Setelah itu lakukan ping antara Router dan client, apabila bisa diping maka pembuatan router telah berhasil

Read More......

Citryx Metaframe

Citrix MetaFrame Presentation Server yang berbasis server-based computing menjadi sangat populer karena mempermudah administrasi software aplikasi pemakai.Hal ini dimungkinkan karena instalasi software dan update hanya perlu dilakukan pada MetaFrame server saja. Demikian pula, karena semua aplikasi diproses pada server tersebut, maka hardware yang diperlukan oleh komputer pemakai tidak membutuhkan kinerja tinggi dan dapat menggunakan sistem operasi apa saja seperti Windows 98, NT, 2000, XP, MAC, atau Linux, sehingga murah biayanya.Pemahaman mendalam mengenai teknologi ini sangat bermanfaat untuk
meningkatkan karier Anda di bidang administrasi jaringan.Pembahasan dalam buku ini mencakup:Sejarah server-based computingPengenalan Citrix MetaFrame Persyaratan dan perencanaan instalasi Citrix MetaFrameAdministration dan Management ConsoleWindows Server 2003Mempublikasikan aplikasiPeralatan komputer penggunaDan masih banyak lagi pembahasan lainnya.

Read More......

LTSP Kelas II TKJ

Bagaimana cara kerjanya ?


Anda mungkin masih penasaran, bagaimana sebuah PC butut dapat menjalankan Linux versi terbaru lengkap dengan aplikasinya?


Di sisi klien diperlukan sebuah disket yang telah terisi bootrom untuk booting dan
mengambil berbagai file yang diperlukan dari server. Ketika klien booting maka akan
meminta alamat IP dari server. Server memberikan alamat kepada klien tersebut
menggunakan fasilitas DHCP.


Selanjutnya klien mendownload kernel server, setelah kernel didownload dan dismpan
di RAM maka kontrol sistem di klien daimbil alih oleh kernel. Mulailah pendeteksian
berbagai perangkat keras yang terdapat di klien. Proses berikutnya adalah menjalankan file sistem root dari server, mengambil program X-Server, menyimpannya di RAM dan menjalankannya. Selanjutnya hubungan dengan XDM Server terjadi dan muncullah dialog login ke terminal server. Nama user dan password yang telah terdaftar di server dimasukkan, dan mulailah klien bekerja sebagaimana layaknya menggunakan Linux dan aplikasinya secara lokal.



Proses Instalasi


Untuk menjalankan LTSP dengan baik diperlukan server minimal kelas Pentium III
dengan RAM 256 MB. Spesifikasi ini sebenarnya relatif tergantung pada banyaknya
klien dan aplikasi yang digunakan.

Untuk OS di sisi server dapat digunakan berbagai distro seperti Redhat, Mandrake,
maupun Suse. Paket LTSP dapat didownload di http://www.ltsp.org/instructions-
3.0.html. Terdapat banyak jenis paket yang tersedia, namun secara umum anda
memerlukan 4 macam paket :
ltsp_core-3.0.9-i386.rpm
ltsp_kernel-3.0.12-i386.rpm
ltsp_x_core-3.0.4-i386.rpm
ltsp_x-fonts-3.0.0-i386.rpm
Install satu per satu paket tersebut dengan paket rpm, misalnya untuk paket pertama
dengan perintah berikut :
rpm -ivh ltsp_core-3.0.9-i386.rpm

Setelah 4 paket tersebut terinstall, perlu dikonfigurasi DHCP yang berfungsi
memberikan alamat IP untuk tiap klien. File /etc/dhcpd.conf harus dikonfigurasi
sesuai alokasi IP di jaringan Anda. Selain itu beberapa file konfigurasi harus
disesuaikan settingnya dengan kebutuhan, antara lain file lts.conf, inittab, dan
Xservers. Petunjuknya dapat anda baca di http://www.ltsp.or.id/instalasi.htm.
Selanjutnya dibuat disket yang diisi program untuk booting dari klien. File program
etherboot ini dapat didownload dari http://www.rom-o-matic.net/. Pilihlah file yang
sesuai dengan merk dan spesifikasi Network Card Anda. Masukkan file tersebut ke disket dengan memilih “Floopy Bootable ROM Image” pada menu ROM Output
format.



Setelah selesai, anda telah memiliki disket yang siap dipakai untuk menghubungkan
diri ke server LTSP. Kini tibalah saatnya anda mencoba konfigurasi Terminal Server tersebut. Masukkan disket di klien dan nyalakan komputernya, tentu saja server LTSP sudah harus diaktifkan terlebih dahulu. Bila segalanya lancar, maka akan tampil dialog login ke LTSP. Masukkan user dan passwordnya, maka desktop Linux di server akan tampil di klien.



Petunjuk lebih lengkap mengenai LTSP dan instalasinya dapat anda ikuti di
www.ltsp.org dan www.ltsp.or.id.

Read More......
 
serdadu Bonnek | Designed by Techtrends | © 2007-2008 All rights reserved